Meski tahun 2021 industri properti mulai mengalami peningkatan, nyatanya menurut sejumlah pengamat Properti seperti Ali Tranghanda, industri ini baru akan melesat di tahun 2022. Menurutnya bukan karna daya beli masyarakat menurun di tahun lalu namun kebanyakan masyarakat masih memberlakukan wait and see, menunggu dan melihat bagaimana kondisi pandemi COVID-19 memberikan dampak ketidak pastian ekonomi.
Berbeda dari tahun 2021, tahun ini akan menjadi landasan properti untuk terus meroket. Lonjakan trend pembelian properti dari tahun 2009 hingga 2012 memberikan efek “cuti” selama beberapa tahun silam. Di tahun 2022 industri peroperti akan mengalami penguatan luar biasa bagi industri ini.
Salah satu faktor yang membuat properti bergerak tidak maksimal adalah kebijakan PSBB yang diberlakukan pemerintah sepanjang tahun 2021. Meski demikian Ali menyebut terdapat minat besar masyarakat untuk membeli properti meski dalam kondisi PSBB.
"Daya beli itu ada tapi semua menahan iya. Nah ini tergambar dari survei kami ternyata masih ada 68,09% masyarakat yang berminat membeli properti saat pandemi, dengan urutan 51% itu memilih rumah, 22% memilih tanah dan 11% memilih apartemen” Imbuhnya sebagaimana dikutip di media Kontan (22/12/2021).
Selaras dengan hal yang disampaikan Ali, Marketing GM Podomoro Park Tedi Guswana mengungkap tahun 2021 Podomoro Park menutup kuartal IV dengan sangat baik.
“Di Akhir tahun 2021 kita berhasil menutup penjualan dengan sangat sukses. Hal ini antara lain karena inovasi yang kita (Podomoro Park) lakukan sepanjang tahun 2021. Inovasi berupa tools digital marketing yang kita buat, ternyata mampu dilalui dengan baik jadi ya COVID-19 tidak jadi hambatan” ujar Tedi.
Klaim keberhasilan penutupan 2021 yang di sampaikan Tedi antara lain dilihat dari riset internal yang dilakukan, menyusul hasil penjualan di Kuartal IV Podomoro Park sebesar Rp. 271 Miliar. Ia melanjutkan inovasi yang dibuat diantaranya VR 360 untuk klaster Podomoro Park, Layanan Book from Home, AR Maket, dan 3D Animasi.
“Inovasi selama Pandemi COVID-19 terus dilakukan, makannya kita terbukti selalu jadi leading di industri Properti karena kita lihat tantangan sebagai peluang”.
Selain itu, menurutnya inovasi klaster juga tidak kalah penting, Podomoro Park berkomitmen untuk adaptif dengan perkembangan zaman, maka di pertengahan tahun 2021 Podomoro Park meluncurkan klaster rumah tumbuh ke bawah pertama di Indonesia yang fenomenal karena mampu beradaptasi dengan hunian impian milenial masa kini.
Meski demikian sejumlah pengamat menyebut kenaikan penjualan di tahun 2022 diprediksi di atas 15% jika prediksi Bank Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5%. Sebagaimana disampaikan pengamat Properti Panangian Simanungkalit dalam media Bisnis.com pada (12/12/2021).
Sepakatnya para pengamat properti terhadap optimisme industri properti tanah air tahun 2022 memberikan angin segar dan semangat baru mengawali tahun 2022. Untuk itu persiapan pembangunan dan lonjakan permintaan harus ditanggapi serius oleh pelaku properti. Podomoro Park lewat Marketing GM, Tedi Guswana menyatakan pembenahan dan persiapan terus dilakukan Podomoro Park dalam melihat pandangan para ahli.
“Kita siap dengan tantangan di tahun 2022, mulai dari kemudahan pembayaran hingga inovasi klaster dan kawasan sedang kami persiapkan” ujarnya
Bahkan menurut Tedi persiapan membangun kawasan menjadi sangat penting jika tahun 2022 pembelian unit di Podomoro Park terus meningkat. Untuk itu pihaknya terus menggandeng sejumlah brand ternama untuk bergabung di kawasannya.