Wabah virus Corona tentunya telah mengubah banyak hal, baik dari aspek kehidupan maupun bisnis. Industri properti juga terkena imbasnya karena bisnis ini berkaitan erat dengan interaksi aktif dan aktivitas bersama konsumen sebagai pembeli akhir.
Lantas, bagaimana bisnis properti setelah pandemi COVID-19? Menurut Lukas Bong, Ketua Umum Asosiasi Broker Indonesia (AREBI), pandemi ini diprediksikan akan mengubah perilaku para pencari properti. Diyakini nantinya banyak konsumen yang akan mencari dan membeli properti melalui digital.
Untuk itu, Lukas berharap para pengembang bisa mempersiapkan segala instrumen penjualan melalui digital, contohnya mempercantik tampilan website, menggunakan aplikasi virtual reality, menjual produk melalui sosial media ataupun whatsapp blast.
“Saat orang melakukan aktivitas work from home, seharusnya pengembang lebih gencar melakukan promosi melalui media sosial. Strategi pemasaran ini akan terus berlangsung hingga penyebaran virus berkurang. Jika masalah sudah berlalu, angka penjualan akan berlangsung cepat,” kata Lukas.
Mart Polman, Managing Director Lamudi.co.id, menyatakan, properti masih menjadi instrumen investasi yang menggiurkan. Jika pandemi ini berakhir, subsektor yang akan cepat pulih adalah rumah tapak (landed house). Hal ini disebabkan karena angka permintaan untuk pembelian perumahan masih cukup tinggi.
Pemulihan pada subsektor perumahan juga akan semakin dirasa dengan banyaknya pengembang yang akan meluncurkan proyek terbaru, mengingat saat corona ini banyak pengembang yang menahan diri untuk memperkenalkan produk terbarunya.
"Diperkirakan area yang aktif melakukan transaksi properti adalah kawasan dengan pasokan perumahan yang besar, seperti daerah penyangga kota besar,” kata Mart.
Sementara untuk subsektor lain, seperti komersial atau pun perkantoran, Mart menilai bahwa pemulihannya tidak akan cepat terasa. Hal ini mengingat iklim usaha dari sumber permintaan pada sektor tersebut memerlukan waktu recovery yang lebih lama.
Berbicara mengenai rumah tapak, bagi Anda yang saat ini berencana membeli hunian, perumahan Podomoro Park Bandung merupakan pilihan yang menarik, perumahan yang dibangun di kawasan Buahbatu, Bandung tersebut memiliki banyak sekali keunggulan sehingga sangat layak dijadikan sebagai tempat hunian dan instrumen investasi.
Danau megah di tengah kawasan Podomoro Park (Dok. Podomoro Park Bandung)
Podomoro Park menjadi salah satu proyek properti yang tidak terlalu berpengaruh saat masa pandemi berlangsung. Calon pembeli masih banyak yang datang ke kantor gallery marketing dan proses pembangunan proyek pun masih berjalan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Setelah wabah corona, kawasan ini akan menjadi magnet bagi calon pembeli yang menginginkan memiliki tempat tinggal yang nyaman dan asri.
Podomoro Park dibangun oleh pengembang terpercaya PT Agung Podomoro Land (APL) Tbk, proyek kawasan one stop living ini dikembangkan dengan konsep eco-living, sejak awal pembangunannya, Podomoro Park digadang akan menjadi kawasan hunian resort terbaik se Jawa Barat.
Fasad kekinian berarsitektur modern kontemporer di Klaster Fashagriya (Dok. Podomoro Park Bandung)
Podomoro Park merupakan pilihan properti terbaik di Bandung, hal ini dikarenakan lokasinya sangat strategis, seperti berjarak hanya 2 km dari pintu tol Buahbatu. Sementara jika Anda ingin menuju pusat kota Bandung (Gedung Sate) waktu tempuhnya hanya 30 menit.
Perumahan ini juga menawarkan keindahan pemandangan yang begitu menyejukan mata, di sana Anda bisa menyaksikan pemandangan Gunung Malabar dan Gunung Patuha. Di sana Anda juga dapat melihat sebuah danau sepanjang satu kilometer dan lebar 30-40 meter, pada kawasan ini juga terdapat taman-taman besar sebagai tempat interaksi penghuni.
Perumahan ini juga menawarkan fasilitas yang sangat lengkap seperti one gate security, sistem keamanan 24 jam, clubhouse, jogging area, fitness center, bike lane, waterfront dining, commercial area, RS Awal Bross hingga pusat perbelanjaan Living Plaza.